Bahasa isyarat adalah cara komunikasi yang kaya dan ekspresif, menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan postur tubuh. Meskipun bahasa isyarat penuh memiliki tata bahasa dan kosakata yang kompleks (seperti BISINDO di Indonesia atau ASL di Amerika), mempelajari beberapa isyarat dasar dapat membuka pintu komunikasi yang luar biasa dengan komunitas Tuli atau tuli-sensitif.
Memulai dengan bahasa isyarat sederhana tidak memerlukan kursus formal yang panjang. Fokus pada isyarat sehari-hari yang paling sering digunakan adalah kunci untuk membangun fondasi yang kuat. Kunci utama dalam isyarat adalah kejelasan bentuk tangan (palm orientation) dan gerakan yang tepat.
Tujuan utama mempelajari isyarat sederhana adalah untuk menunjukkan niat baik, rasa hormat, dan memfasilitasi interaksi singkat. Bayangkan Anda berada di tempat umum dan perlu menanyakan arah atau mengucapkan terima kasih. Menggunakan isyarat dasar akan sangat dihargai, karena ini menunjukkan usaha Anda untuk menjembatani kesenjangan komunikasi. Hal ini juga membantu mengembangkan kesadaran spasial dan non-verbal.
Berikut adalah beberapa isyarat dasar yang mudah diingat dan sangat fungsional dalam percakapan sehari-hari. Ingat, praktik di depan cermin sangat membantu!
Dalam bahasa isyarat, ekspresi wajah sama pentingnya dengan gerakan tangan. Mereka dikenal sebagai penanda non-manual (NMMs). Jika Anda mengucapkan "Ya" dengan isyarat yang benar tetapi memasang wajah cemberut, pesan Anda akan rancu.
Misalnya, ketika bertanya (seperti menanyakan 'siapa' atau 'apa'), alis Anda harus diangkat sedikit. Ketika menyatakan sesuatu yang negatif atau terkejut, mulut dan mata harus merespons sesuai emosi tersebut. Bahasa isyarat adalah bahasa tubuh yang lengkap; jangan mengabaikan wajah Anda!
Mempelajari bahasa isyarat sederhana adalah langkah awal yang bermanfaat dalam mempromosikan inklusivitas. Dengan beberapa isyarat dasar ini, Anda sudah siap untuk membangun jembatan komunikasi pertama Anda.