Bahasa isyarat adalah cara komunikasi visual-spasial yang kaya dan kompleks, setara dengan bahasa lisan. Ketika kita berbicara tentang "bahasa isyarat english," kita sering kali merujuk pada **British Sign Language (BSL)**, karena Inggris Raya memiliki sistem isyarat yang unik, berbeda dari American Sign Language (ASL) yang digunakan di Amerika Serikat. Artikel ini akan membahas seluk-beluk ELS, yang dalam konteks ini kita asumsikan merujuk pada BSL, sistem yang paling umum di Britania Raya.
Sering terjadi kesalahpahaman bahwa bahasa isyarat adalah bahasa universal. Kenyataannya, sama seperti bahasa lisan, bahasa isyarat bervariasi antar negara dan bahkan antar wilayah. BSL (Bahasa Isyarat Inggris) sangat berbeda dari ASL (Bahasa Isyarat Amerika). BSL diklasifikasikan dalam keluarga bahasa isyarat yang sama dengan ISL (Irish Sign Language) dan Auslan (Australian Sign Language), sementara ASL memiliki akar yang lebih dekat dengan LSF (Langue des Signes Française).
Hal ini menegaskan pentingnya mempelajari bahasa isyarat spesifik dari wilayah yang dituju. Menguasai ELS berarti menguasai BSL, yang terdiri dari tiga komponen utama:
BSL bukanlah sekadar terjemahan kata per kata dari bahasa Inggris lisan. Ia memiliki tata bahasa, sintaksis, dan struktur kalimatnya sendiri. Sebagai contoh, urutan kata dalam BSL seringkali berbeda dari bahasa Inggris. Ekspresi wajah dan gerakan tubuh memainkan peran tata bahasa yang krusial (disebut non-manual markers). Tanpa ekspresi yang tepat, makna isyarat bisa berubah total, misalnya dari pernyataan biasa menjadi pertanyaan atau penekanan.
Kesalahan umum adalah mencoba menerjemahkan kata "dog" dalam bahasa Inggris menjadi isyarat untuk "dog" BSL. Sebaliknya, seorang penutur BSL akan menyusun kalimat berdasarkan bagaimana ide tersebut diekspresikan secara visual. Pemahaman mendalam tentang BSL memerlukan penguasaan aspek non-manual ini agar komunikasi menjadi alami dan akurat.
Mempelajari ELS (BSL) membuka pintu bagi komunikasi dengan komunitas Tuli dan tunarungu di Inggris Raya. Komunitas ini memiliki budaya dan sejarah yang kaya. Selain itu, peningkatan kesadaran akan inklusivitas telah mendorong banyak lembaga, bisnis, dan layanan publik untuk mulai mengintegrasikan penerjemah BSL dan menawarkan pelatihan dasar.
Bagi pendidik, tenaga medis, atau pekerja layanan pelanggan, kemampuan dasar BSL dapat secara dramatis meningkatkan aksesibilitas layanan. Ini bukan hanya tentang memenuhi kuota; ini tentang mengakui hak penuh setiap individu untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat.
Mempelajari ELS (BSL) paling efektif dilakukan melalui metode tatap muka atau kelas online interaktif yang diajar oleh penutur asli Tuli. Belajar dari video saja seringkali tidak cukup karena sulit untuk mengoreksi nuansa gerakan dan ekspresi yang sangat penting dalam bahasa isyarat.
Organisasi di Inggris, seperti BDA (British Deaf Association) dan berbagai pusat komunitas Tuli, menawarkan kursus terstruktur. Kursus ini biasanya dimulai dengan alfabet jari (fingerspelling), yaitu cara mengeja kata-kata bahasa Inggris yang tidak memiliki isyarat baku, dan kemudian beralih ke kosakata dasar serta tata bahasa BSL.
Mempraktikkan isyarat dengan rekan belajar dan, yang paling penting, berinteraksi dengan anggota komunitas Tuli adalah kunci keberhasilan. Bahasa isyarat adalah bahasa aksi; ia harus dipraktikkan secara fisik untuk menguasai kelancaran dan kecepatan yang diperlukan dalam percakapan sehari-hari.
Meskipun BSL adalah bahasa mandiri, alfabet jari (fingerspelling) tetap menjadi alat penting. Fingerspelling digunakan untuk memperkenalkan nama orang, tempat, atau istilah teknis yang belum memiliki isyarat baku dalam BSL. Kemampuan membaca dan melakukan fingerspelling dengan lancar adalah keterampilan dasar yang menjembatani komunikasi ketika isyarat konvensional tidak tersedia. Ini menunjukkan bagaimana meskipun BSL mandiri, ia tetap terkait erat dengan kebutuhan linguistik masyarakat berbahasa Inggris.
Kesimpulannya, memahami "bahasa isyarat english" berarti menyelami dunia BSL yang dinamis, menghargai strukturnya yang unik, dan berkomitmen untuk belajar dari penutur aslinya. Ini adalah investasi dalam komunikasi inklusif dan penghormatan terhadap budaya Tuli di Britania Raya.