Turnamen voli, baik di tingkat amatir maupun profesional, sering kali mengadopsi sistem gugur tunggal (single elimination) untuk menentukan juara. Salah satu format yang paling umum dan menantang adalah turnamen yang melibatkan 16 tim. Memahami struktur bagan (bracket) adalah kunci untuk mengikuti perkembangan kompetisi, mengetahui potensi pertemuan di babak selanjutnya, dan merencanakan strategi tim. Bagan 16 tim ini memastikan bahwa hanya tim terbaik yang akan melaju hingga babak final.
Sistem 16 tim memerlukan total 15 pertandingan untuk menentukan satu pemenang. Pembagian ini terstruktur secara bertahap, dimulai dari babak awal hingga puncaknya.
Dalam penyusunan bagan, tim biasanya diundi (drawing) untuk menentukan posisi awal, meskipun dalam beberapa turnamen besar, tim unggulan (seeded) ditempatkan secara strategis agar tidak bertemu terlalu awal.
Dalam turnamen 16 tim, pembagian kuadran sangat krusial. Seringkali, empat tim unggulan utama (misalnya, unggulan 1, 2, 3, dan 4) ditempatkan pada kuadran yang berbeda. Ini berarti unggulan 1 dan unggulan 2 hanya mungkin bertemu di babak Final, sementara unggulan 1 dan unggulan 4 baru bertemu di Semifinal. Strategi pelatih sering kali berfokus pada menganalisis lawan potensial di babak Perempat Final dan Semifinal, bukan hanya lawan di babak pertama.
Pertandingan babak pertama (Round of 16) bisa menjadi ujian kesiapan mental yang sesungguhnya. Meskipun melawan tim dengan peringkat lebih rendah, tekanan untuk tidak melakukan kesalahan fatal sangat tinggi karena sistem gugur berarti kekalahan tunggal berarti eliminasi total. Tim yang mampu melewati babak awal dengan soliditas permainan sering kali menjadi ancaman serius di fase selanjutnya karena mereka telah membangun momentum dan kepercayaan diri.
Memahami bagan bukan hanya soal melihat siapa bertemu siapa, tetapi juga mengantisipasi kebutuhan fisik dan mental. Dalam format ini, pemulihan antar pertandingan menjadi sangat penting. Tim harus bisa menjaga tingkat kebugaran puncaknya selama beberapa hari berturut-turut. Jika ada tim yang harus bermain lima set di babak 16 besar, ini bisa mempengaruhi performa mereka di perempat final.
Selain itu, analisis data lawan sangat vital. Karena hanya ada satu kesempatan, tim harus memiliki rencana A, B, dan mungkin C untuk menghadapi gaya bermain lawan yang berbeda. Misalnya, jika seorang tim unggulan mengetahui bahwa pemenang dari pertandingan 'Tim 5 vs Tim 12' cenderung bermain cepat (fast tempo), mereka akan mulai menyusun taktik untuk memperlambat laju permainan lawan tersebut jauh sebelum pertandingan perempat final itu terjadi. Bagan 16 tim adalah cetak biru kompetisi, yang memandu setiap langkah menuju gelar juara.