Bagan piramida, atau sering disebut diagram piramida, adalah alat visual yang sangat efektif untuk menggambarkan struktur hierarkis, alokasi sumber daya, atau distribusi data yang terbagi dalam tingkatan. Bentuknya yang menyerupai piramida — lebar di dasar dan menyempit ke atas — secara inheren menyampaikan konsep tentang proporsi, stabilitas, atau urgensi.
Dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dari ekologi, manajemen proyek, hingga ilmu gizi, bagan piramida digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana elemen-elemen tertentu disusun berdasarkan ukurannya relatif terhadap elemen lain. Konsep utamanya adalah bahwa elemen yang berada di dasar biasanya merupakan yang paling banyak atau paling fundamental, sementara elemen di puncak adalah yang paling sedikit atau yang paling spesifik.
Penggunaan utama bagan piramida adalah untuk membandingkan kuantitas atau pentingnya berbagai kategori secara simultan. Karena struktur visualnya yang unik, pemahaman cepat terhadap informasi dapat dicapai. Berikut adalah beberapa fungsi spesifiknya:
Meskipun bentuknya selalu vertikal, interpretasi dan konten yang dimasukkan ke dalam piramida dapat sangat bervariasi tergantung konteksnya.
Dalam ekologi, piramida menggambarkan hubungan antar tingkatan trofik dalam suatu rantai makanan. Piramida energi adalah yang paling akurat karena selalu menunjukkan penurunan energi sekitar 90% pada setiap langkah naik, sehingga dasar piramida (produsen) harus selalu menjadi yang terbesar.
Piramida populasi memvisualisasikan distribusi usia dan jenis kelamin dalam suatu populasi. Dasar piramida menunjukkan jumlah individu muda (kelahiran), dan puncaknya menunjukkan populasi lansia. Bentuknya bisa menunjukkan pertumbuhan pesat (dasar lebar), stabil (bentuk kolom), atau menyusut (dasar sempit).
Dalam manajemen bisnis, piramida sering digunakan untuk mengurutkan prioritas. Misalnya, dalam manajemen mutu, piramida dapat memvisualisasikan masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sering muncul atau berdampak luas (di dasar) harus ditangani terlebih dahulu sebelum menangani masalah minor di puncak.
Keunggulan utama bagan piramida terletak pada kemampuannya menyajikan data skala besar dalam format yang ringkas dan intuitif. Struktur fisiknya secara otomatis memberitahu pembaca bahwa "lebih besar di bawah berarti lebih banyak atau lebih fundamental." Ini sangat berguna untuk presentasi cepat dan pendidikan dasar mengenai suatu konsep terstruktur.
Namun, ada keterbatasan. Piramida kurang efektif ketika data yang dibandingkan tidak memiliki hubungan hierarkis yang jelas atau ketika proporsinya sangat mirip. Jika semua tingkatan memiliki ukuran yang hampir sama, bentuk piramida menjadi kurang informatif dan cenderung menyesatkan pembaca karena menyiratkan perbedaan yang sebenarnya tidak signifikan. Selain itu, membuat piramida dengan lebih dari lima atau enam tingkatan seringkali membuatnya sulit dibaca, terutama pada perangkat mobile dengan ruang layar terbatas.
Secara keseluruhan, bagan piramida tetap menjadi salah satu metode visualisasi data yang paling abadi karena hubungan logis antara bentuk geometris dan konsep hierarki yang diwakilinya.