Ikon Ayam Petelur

Ayam Petelur Putih: Mampu Bertelur Sampai Kapan?

Ayam petelur putih, khususnya dari jenis Leghorn dan variannya seperti Hyline Brown atau Isa Brown, telah dikenal luas sebagai ayam pedaging unggul yang mampu menghasilkan telur dalam jumlah fantastis. Keunggulan genetik dan manajemen pemeliharaan yang baik menjadikan ayam-ayam ini sebagai tulang punggung industri petelur di seluruh dunia. Namun, pertanyaan yang sering muncul di kalangan peternak, baik pemula maupun profesional, adalah seberapa lama sebenarnya ayam petelur putih ini mampu bertelur secara optimal.

Produksi telur pada ayam petelur putih dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetika, nutrisi, lingkungan pemeliharaan, hingga usia ayam itu sendiri. Secara umum, masa produktif ayam petelur putih dapat dibagi menjadi beberapa fase.

Fase Produksi Telur Ayam Petelur Putih

1. Fase Awal Pertumbuhan (Starter dan Grower): Periode ini dimulai dari DOC (Day Old Chick) hingga usia sekitar 16-18 minggu. Pada fase ini, fokus utama adalah pertumbuhan tubuh, pembentukan organ reproduksi, dan akumulasi cadangan energi. Ayam belum menghasilkan telur, tetapi nutrisi yang tepat pada fase ini sangat krusial untuk menentukan potensi produksi di masa depan.

2. Fase Masa Pubertas dan Awal Produksi (Pullet): Sekitar usia 18-22 minggu, ayam mulai memasuki masa pubertas dan telur pertama mulai dihasilkan. Produksi telur pada fase ini masih belum stabil dan jumlahnya cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Kualitas cangkang telur mungkin juga masih belum sempurna.

3. Fase Puncak Produksi (Loyer): Ini adalah periode paling menguntungkan bagi peternak. Ayam petelur putih biasanya mencapai puncak produksinya pada usia sekitar 24-36 minggu, atau sekitar 6 bulan hingga 1 tahun. Dalam fase ini, ayam dapat bertelur hampir setiap hari, dengan tingkat produksi rata-rata bisa mencapai 85-95%. Kualitas telur, baik ukuran, warna, maupun kekuatan cangkang, juga berada pada kondisi terbaiknya.

4. Fase Penurunan Produksi (Culling): Setelah melewati masa puncak, produksi telur ayam petelur putih akan mulai menurun secara bertahap. Penurunan ini biasanya terjadi setelah usia 36 minggu atau sekitar 1 tahun lebih. Meskipun demikian, penurunan ini bersifat gradual. Ayam masih bisa terus bertelur, namun frekuensinya akan berkurang. Faktor-faktor seperti stres, penyakit, atau kekurangan nutrisi dapat mempercepat penurunan ini.

Batas Akhir Masa Produktif Ayam Petelur Putih

Jadi, ayam petelur putih mampu bertelur sampai kapan? Secara umum, masa produktif ayam petelur putih yang masih ekonomis untuk dipertahankan adalah hingga usia sekitar 72-80 minggu (sekitar 1.5 hingga 1.7 tahun masa produksi aktif). Pada usia ini, produksi telur biasanya sudah turun di bawah 70%, dan biaya pakan per butir telur menjadi kurang efisien.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa ayam individu mungkin masih bisa bertelur hingga usia 2 tahun atau bahkan lebih, meskipun dengan frekuensi yang jauh lebih rendah. Keputusan untuk mengganti ayam petelur (melakukan culling) biasanya didasarkan pada analisis ekonomis, yaitu kapan biaya pemeliharaan dan pakan melebihi nilai hasil telur yang didapatkan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rentang waktu produksi meliputi:

Dengan perawatan yang optimal, peternak dapat memaksimalkan periode produksi telur dari ayam petelur putih, bahkan hingga batas usia ekonomis yang telah ditetapkan. Memahami siklus hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah kunci sukses dalam beternak ayam petelur putih.