Ikon Ayam Petelur

Panduan Lengkap Ayam Petelur Dewasa

Ayam petelur dewasa merupakan tulang punggung dari bisnis perunggasan yang berfokus pada produksi telur. Tahap ini adalah periode krusial di mana ayam mencapai kematangan seksual dan mulai bertelur secara konsisten. Memahami karakteristik, kebutuhan, dan manajemen yang tepat untuk ayam petelur dewasa sangat penting untuk memaksimalkan produktivitas dan memastikan kesejahteraan hewan.

Karakteristik Ayam Petelur Dewasa

Ayam petelur dewasa umumnya mulai bertelur pada usia sekitar 18-22 minggu, tergantung pada jenis dan manajemen pemeliharaannya. Ciri-ciri ayam petelur dewasa yang siap berproduksi meliputi:

Produktivitas telur akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada usia sekitar 25-35 minggu, kemudian perlahan menurun seiring bertambahnya usia. Pemantauan rutin terhadap kondisi fisik dan performa bertelur sangatlah vital.

Ilustrasi ayam petelur dewasa yang sehat sedang bertelur

Manajemen Pakan

Pakan memegang peranan kunci dalam produktivitas telur ayam petelur. Ayam petelur dewasa membutuhkan pakan dengan kandungan nutrisi yang seimbang, terutama protein, kalsium, fosfor, dan vitamin. Kebutuhan energi juga harus tercukupi untuk mendukung aktivitas harian dan proses pembentukan telur.

Hindari perubahan pakan yang drastis, karena dapat mengganggu pencernaan dan produksi telur. Lakukan transisi pakan secara bertahap.

Kesehatan dan Biosekuriti

Menjaga kesehatan ayam petelur dewasa adalah prioritas utama. Pencegahan penyakit jauh lebih efektif dan ekonomis dibandingkan pengobatan. Program biosekuriti yang ketat harus diterapkan di peternakan.

Konsultasi dengan dokter hewan secara berkala sangat dianjurkan untuk memantau status kesehatan kawanan.

Lingkungan Kandang yang Optimal

Kondisi lingkungan di dalam kandang memiliki dampak langsung pada kenyamanan, kesehatan, dan produktivitas ayam petelur dewasa. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan meliputi:

Dengan manajemen yang baik dan perhatian terhadap detail, ayam petelur dewasa dapat mencapai potensi produksinya secara maksimal, memberikan keuntungan yang optimal bagi peternak.