Ayam Pelung, dikenal dengan postur tubuhnya yang gagah, suara kokoknya yang panjang dan merdu, serta keindahan bulunya, merupakan salah satu ras ayam lokal Indonesia yang sangat dihargai. Memasuki usia lima bulan, ayam pelung berada pada fase krusial dalam perkembangannya. Periode ini menandai transisi dari masa anak ayam (chick) dan remaja awal (pullet/cockerel) menuju kedewasaan, di mana potensi penuhnya mulai terlihat.
Pada usia lima bulan, ayam pelung jantan dan betina mulai menunjukkan perbedaan fisik yang lebih jelas. Ayam jantan, yang kelak akan memiliki kokok merdu dan suara nyaring, biasanya memiliki pertumbuhan tubuh yang lebih pesat. Jengger dan pialnya akan mulai membesar, warnanya menjadi lebih cerah, dan bulu-bulu leher serta punggungnya (disebut juga kap) mulai memanjang dan menunjukkan kilau khas. Postur tubuhnya yang sudah mulai tegak dan dada yang membusung menjadi ciri khas yang semakin kentara.
Sementara itu, ayam pelung betina pada usia ini juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Meskipun tidak sekontras jantan dalam hal kokok dan warna bulu yang mencolok, betina akan mulai menunjukkan bentuk tubuh yang berisi dan siap untuk bertelur di masa mendatang. Ukuran tubuhnya sudah cukup besar, mendekati ukuran dewasa, namun belum mencapai bobot maksimalnya.
Secara umum, pada usia lima bulan, ayam pelung sudah bukan lagi anak ayam yang rapuh. Mereka sudah lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan penyakit ringan. Namun, tetap saja, pemeliharaan yang baik sangat menentukan hasil akhirnya. Pemberian pakan yang tepat dan kandang yang nyaman menjadi kunci utama.
Nutrisi adalah fondasi penting bagi pertumbuhan ayam pelung, terutama di usia lima bulan ini. Kebutuhan protein pada fase ini masih tinggi, sekitar 18-20%, untuk mendukung pembentukan otot, tulang, dan organ tubuh secara optimal. Pakan yang bisa diberikan berupa pakan komersial khusus ayam petelur atau ayam pedaging, yang bisa dilengkapi dengan sumber protein alami seperti dedak, jagung giling, bungkil kedelai, atau tepung ikan.
Penting untuk memastikan pakan yang diberikan seimbang. Jangan hanya fokus pada satu jenis pakan. Kombinasi biji-bijian, hijauan (seperti daun kangkung, daun pepaya, atau daun singkong yang dicacah halus), dan sumber protein hewani akan memberikan nutrisi yang komprehensif. Pemberian vitamin dan mineral tambahan, terutama kalsium untuk pembentukan tulang dan cangkang telur (meskipun betina belum bertelur), juga sangat dianjurkan. Kalsium dapat diberikan melalui tepung tulang atau batu bata yang dihancurkan.
Frekuensi pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2-3 kali sehari. Pastikan ketersediaan air minum bersih dan segar selalu ada. Kekurangan air dapat menghambat metabolisme dan pertumbuhan ayam.
Kandang yang layak adalah prioritas. Pada usia lima bulan, ayam pelung membutuhkan ruang gerak yang cukup. Kandang yang terlalu sempit bisa menyebabkan stres, perkelahian antar ayam, dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Idealnya, kandang harus memiliki ventilasi yang baik agar udara segar bisa masuk dan udara kotor bisa keluar, namun tetap terlindung dari angin kencang dan hujan langsung.
Kebersihan kandang juga tidak boleh dilupakan. Lakukan pembersihan rutin untuk menghilangkan kotoran dan sisa pakan yang bisa menjadi sarang bakteri dan parasit. Alas kandang yang kering dan menyerap akan membantu menjaga kesehatan ayam. Penggunaan sekam padi atau serbuk gergaji sebagai alas kandang sangat disarankan.
Untuk ayam pelung jantan yang mulai menunjukkan naluri teritorial dan agresivitas, pertimbangkan untuk memisahkannya jika ada indikasi perkelahian yang serius, terutama jika mereka akan dipelihara untuk kontes kokok. Pemisahan ini juga membantu mencegah cedera yang bisa menurunkan nilai jual atau estetika ayam.
Meskipun pada usia lima bulan ayam pelung sudah lebih kuat, tetap ada potensi serangan penyakit. Pencegahan adalah kunci utama. Pemberian pakan berkualitas dan kandang yang bersih akan sangat membantu menjaga daya tahan tubuh ayam. Pemberian jamu tradisional atau suplemen herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kunyit, temulawak, atau jahe juga bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Perhatikan tanda-tanda awal penyakit seperti lesu, nafsu makan menurun, kotoran yang tidak normal, atau kelainan pada bulu dan pernapasan. Jika ada ayam yang terlihat sakit, segera pisahkan dari kelompoknya untuk mencegah penularan. Konsultasikan dengan dokter hewan jika penyakit yang diderita parah atau tidak kunjung sembuh.
Ayam pelung usia 5 bulan adalah masa emas untuk memantau pertumbuhan, memberikan nutrisi terbaik, dan memastikan mereka berada dalam lingkungan yang sehat agar kelak tumbuh menjadi ayam pelung yang berkualitas unggul.
Ayam pelung usia lima bulan adalah aset berharga bagi peternak. Pada usia ini, para peternak dapat mulai menyeleksi ayam mana yang memiliki potensi terbaik, baik untuk kontes kokok, keindahan fisik, maupun untuk dijadikan indukan berkualitas. Ayam jantan yang mulai menunjukkan suara kokok yang khas dan berirama panjang, serta ayam betina yang berbadan tegap dan sehat, adalah indikator awal kualitas.
Fase ini juga menjadi penentu bagaimana performa ayam pelung saat dewasa. Dengan pemeliharaan yang tepat, ayam pelung pada usia lima bulan akan terus tumbuh menjadi ayam yang gagah, sehat, dan memiliki karakteristik ras yang kuat. Perhatian ekstra pada nutrisi, kebersihan, dan pencegahan penyakit di usia ini akan sangat berbanding lurus dengan hasil yang akan Anda dapatkan di kemudian hari.
Memelihara ayam pelung bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga upaya melestarikan kekayaan hayati Indonesia. Dengan pemahaman yang baik mengenai kebutuhan mereka di setiap fase pertumbuhan, terutama di usia krusial lima bulan ini, impian Anda untuk memiliki ayam pelung yang indah dan berkarakter akan semakin dekat terwujud.