Salah satu pertanyaan paling umum dari para peternak ayam, baik skala rumah tangga maupun komersial, adalah mengenai kapan ayam mulai bertelur. Pertanyaan ini sangat penting untuk manajemen pemeliharaan dan perhitungan potensi produksi. Secara umum, ada rentang waktu tertentu sebelum seekor ayam betina siap untuk memulai siklus reproduksinya dengan menghasilkan telur. Mari kita telaah lebih dalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhinya.
Masa ayam mulai bertelur sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor krusial, yang paling utama adalah usia dan jenis ayam. Namun, faktor lingkungan, nutrisi, dan kondisi kesehatan juga memegang peranan penting.
Ayam betina umumnya mencapai kematangan seksual dan siap untuk bertelur pada usia yang bervariasi, tetapi rentang usia yang paling umum adalah antara 5 hingga 6 bulan. Pada usia ini, organ reproduksi ayam betina sudah berkembang sempurna dan siap untuk memproduksi sel telur. Siklus hormonal mereka pun mulai aktif, yang memicu proses ovulasi dan pembentukan telur.
Tidak semua jenis ayam memiliki periode waktu yang sama untuk mulai bertelur. Ayam petelur komersial, seperti ras Leghorn atau Rhode Island Red, cenderung memiliki tingkat produktivitas telur yang lebih tinggi dan mulai bertelur lebih awal, biasanya sekitar usia 5 bulan. Sementara itu, ayam kampung atau ayam pedaging mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama, kadang mencapai 6 bulan atau bahkan lebih sebelum produksi telur pertamanya muncul. Perbedaan genetik antar ras ini sangat menentukan.
Asupan gizi yang seimbang dan berkualitas sangat esensial bagi pertumbuhan ayam, termasuk perkembangan organ reproduksinya. Pakan yang kaya akan protein, kalsium, vitamin, dan mineral akan mendukung proses pembentukan sel telur dan cangkang yang sehat. Ayam yang kekurangan nutrisi penting mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai kematangan seksual atau bahkan gangguan produksi telur di kemudian hari. Pemberian pakan yang tepat sejak usia dini akan sangat membantu dalam pencapaian usia produktif bertelur yang optimal.
Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan pencahayaan juga dapat memengaruhi siklus reproduksi ayam. Stres akibat lingkungan yang tidak nyaman, seperti suhu yang terlalu panas atau dingin, kebisingan, atau ruang gerak yang sempit, dapat menghambat produksi telur. Pencahayaan yang cukup, terutama pada periode penting pertumbuhan, juga berperan dalam mengatur ritme biologis ayam. Kandang yang bersih, aman dari predator, dan nyaman akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi ayam untuk tumbuh dan berkembang, termasuk untuk mulai bertelur.
Ayam yang sehat memiliki potensi lebih besar untuk bertelur sesuai dengan jadwalnya. Penyakit atau infeksi parasit dapat melemahkan ayam dan mengganggu fungsi organ reproduksinya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan kawanan ayam melalui program vaksinasi, pengobatan preventif, dan kebersihan kandang adalah langkah penting untuk memastikan produktivitas telur yang optimal.
Setelah ayam betina mencapai usia produktif, proses pembentukan telur akan berlangsung secara rutin. Ovulasi terjadi ketika folikel matang di ovarium dilepaskan. Folikel ini kemudian berjalan melalui saluran telur, di mana ia akan dilapisi oleh kuning telur, albumin (putih telur), membran telur, dan akhirnya cangkang kalsium. Seluruh proses ini membutuhkan waktu sekitar 24-26 jam untuk satu butir telur. Setelah bertelur, ayam memerlukan jeda singkat sebelum sel telur berikutnya siap untuk dilepaskan.
Rata-rata ayam petelur komersial dapat menghasilkan telur secara produktif selama periode sekitar 1 hingga 1.5 tahun. Namun, produktivitas ini akan berangsur menurun seiring bertambahnya usia ayam. Ayam kampung biasanya memiliki masa produktif yang lebih pendek dibandingkan ayam petelur komersial.
Jadi, secara umum, ayam akan mulai bertelur ketika mencapai usia sekitar 5 hingga 6 bulan, tergantung pada jenis ras, nutrisi, kesehatan, dan kondisi lingkungan pemeliharaan. Memahami faktor-faktor ini akan membantu Anda dalam merencanakan pemeliharaan ayam yang lebih efektif dan mendapatkan hasil produksi telur yang maksimal.