Ayam bekisar, sebuah spesies unggas yang mempesona, memiliki daya tarik tersendiri terutama pada ayam bekisar betina. Dengan corak bulu yang unik dan suara yang khas, ayam bekisar betina seringkali menjadi incaran para penghobi unggas. Berbeda dengan ayam kampung pada umumnya, bekisar memiliki akar genetik dari persilangan ayam hutan hijau (Gallus varius) dan ayam kampung lokal. Keunikan inilah yang kemudian diturunkan pada keturunannya, termasuk ayam bekisar betina, yang tampil dengan pesona berbeda.
Ayam bekisar betina memiliki penampilan yang lebih kalem dibandingkan pejantannya. Meskipun tidak secerah dan serumit bulu pejantan, betina bekisar tetap memiliki keindahan tersendiri. Umumnya, bulu pada ayam bekisar betina didominasi oleh warna kecoklatan, keemasan, atau bahkan hitam dengan sentuhan kilau kehijauan atau kebiruan yang samar pada bagian tertentu, terutama saat terkena sinar matahari. Bentuk tubuhnya proporsional, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil, menjadikannya mudah untuk dipelihara.
Salah satu ciri khas yang paling menonjol dari ayam bekisar betina adalah suaranya. Meskipun tidak memiliki kokokan yang nyaring seperti pejantan, suara panggilannya memiliki melodi yang unik, seringkali terdengar seperti kicauan merdu yang tidak jauh berbeda dengan suara burung. Suara ini seringkali menjadi penanda keberadaannya dan menambah kesan eksotis pada ayam ini.
Perbedaan paling mencolok tentu saja terdapat pada penampilan fisik dan suara. Ayam bekisar jantan memiliki bulu yang sangat indah dan berwarna-warni, dengan kombinasi warna hijau metalik, emas, merah, dan hitam yang mencolok. Jenggernya lebih besar dan tegak, serta memiliki gelambir yang lebih prominent. Kokokannya sangat nyaring dan khas, menjadi ciri utama ayam bekisar jantan. Sebaliknya, ayam bekisar betina memiliki warna bulu yang lebih sederhana, jengger yang lebih kecil, dan kokokannya lebih halus atau bahkan cenderung bersuara seperti kicauan.
Ukuran tubuh jantan biasanya sedikit lebih besar daripada betina. Namun, dalam hal ketahanan dan adaptasi, kedua jenis kelamin memiliki kemampuan yang serupa. Pemahaman akan perbedaan ini penting bagi para peternak atau penghobi dalam mengidentifikasi dan merawat ayam bekisar mereka dengan tepat.
Merawat ayam bekisar betina tidaklah terlalu sulit, namun tetap memerlukan perhatian khusus agar mereka tumbuh sehat dan produktif. Beberapa aspek penting dalam perawatan meliputi:
Sediakan kandang yang bersih, kering, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Ukuran kandang harus memadai agar ayam tidak merasa sesak. Hindari kandang yang terlalu lembab karena dapat memicu penyakit.
Pakan merupakan kunci utama kesehatan ayam. Berikan pakan yang seimbang, mencakup biji-bijian (jagung, gabah), protein hewani (serangga, cacing), dan serat. Anda bisa memberikan pakan komersial khusus unggas yang diperkaya nutrisi, atau meracik sendiri. Pastikan ketersediaan air bersih selalu ada.
Perhatikan kebersihan kandang secara rutin. Berikan vaksinasi jika diperlukan dan amati tanda-tanda penyakit. Jika menemukan ayam yang tampak lesu, tidak nafsu makan, atau memiliki gejala lain yang tidak biasa, segera pisahkan dan berikan penanganan.
Ayam bekisar, meskipun sudah terbiasa dipelihara, tetap memiliki naluri liar. Pastikan kandang aman dari predator seperti kucing, anjing, atau tikus. Berikan ruang gerak yang cukup jika memungkinkan, misalnya dalam kandang umbaran agar mereka dapat bergerak lebih bebas.
Jika tujuan Anda adalah untuk mendapatkan bibit ayam bekisar, Anda perlu menyediakan pejantan yang sehat dan berkualitas. Proses perkawinan umumnya berjalan alami. Telur bekisar betina biasanya membutuhkan waktu sekitar 21 hari untuk menetas. Pastikan suhu dan kelembaban ruang penetasan terjaga.
Ayam bekisar betina, dengan pesona dan keunikannya, menawarkan pengalaman tersendiri bagi para pencinta unggas. Perawatan yang tepat akan memastikan mereka tumbuh sehat, menghasilkan keturunan yang berkualitas, dan menjadi pelengkap indah di peternakan Anda.