Dalam dunia perayaman Indonesia, ada satu jenis ayam yang memikat hati banyak penggemar dengan penampilannya yang megah dan suaranya yang khas. Ia adalah ayam Pelung, sang raja kandang yang berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat. Keberadaannya bukan sekadar sebagai hewan ternak biasa, melainkan telah menjelma menjadi simbol kebanggaan dan keunikan budaya peternakan lokal.
Ayam Pelung pertama kali ditemukan di daerah Cianjur, Jawa Barat. Konon, namanya berasal dari kata "mapelung" yang berarti "menjulang" atau "tinggi", merujuk pada postur tubuhnya yang lebih besar dibandingkan ayam kampung biasa. Ayam Pelung memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya mudah dikenali dan sangat istimewa:
Siapa pun yang pernah mendengar kokok ayam Pelung pasti akan terpesona. Suara ini tidak hanya sekadar tanda ayam jantan menandai wilayahnya, tetapi telah menjadi atraksi tersendiri. Panjangnya kokok, variasi iramanya, dan nada akhirnya yang khas menjadikannya berbeda dari ayam lainnya. Banyak penghobi yang sengaja memelihara ayam Pelung hanya untuk mendengarkan suara kokoknya yang merdu di pagi hari atau senja.
"Kokok ayam Pelung itu seperti melodi alam yang menenangkan, membawa nuansa pedesaan yang damai ke dalam kehidupan sehari-hari."
Bahkan, kokok ayam Pelung sering diperlombakan dalam festival atau kontes khusus. Kriteria penilaian biasanya meliputi durasi, variasi nada, keindahan irama, dan keunikan suara akhiran. Ini menunjukkan betapa berharganya suara kokok bagi para penggemar ayam Pelung.
Selain pesonanya yang memikat, ayam Pelung juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Daging ayam Pelung dikenal memiliki tekstur yang lebih padat dan rasa yang gurih, menjadikannya pilihan kuliner yang menarik. Meskipun ukurannya besar, dagingnya tidak terlalu alot jika diolah dengan benar. Beberapa restoran dan warung makan tradisional di Jawa Barat seringkali menyajikan olahan ayam Pelung.
Di sisi lain, anakan ayam Pelung (DOC) dan ayam dara juga memiliki pasaran yang bagus. Para penghobi dan peternak banyak yang mencari bibit berkualitas untuk dikembangkan, baik untuk tujuan kontes, pelestarian, maupun investasi.
Merawat ayam Pelung membutuhkan perhatian khusus, namun kepuasannya berlipat ganda. Pemberian pakan yang bergizi seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal dan menjaga kualitas bulu serta suara. Pakan utamanya bisa berupa campuran jagung, dedak, dan tambahan vitamin atau protein.
Kandang yang bersih dan nyaman juga menjadi faktor krusial. Ayam Pelung, dengan postur tubuhnya yang besar, membutuhkan ruang gerak yang cukup. Pemantauan kesehatan secara rutin juga perlu dilakukan untuk mencegah penyakit.
Para peternak ayam Pelung seringkali menghabiskan waktu untuk melatih ayam mereka agar memiliki suara kokok yang lebih baik. Proses ini membutuhkan kesabaran dan pemahaman mendalam terhadap perilaku ayam.
Memelihara ayam Pelung bukan hanya sekadar hobi, melainkan sebuah apresiasi terhadap kekayaan hayati Indonesia. Keindahan fisik dan keunikan suaranya menjadikan ayam Pelung sebagai permata yang patut dijaga kelestariannya.
Bagi Anda yang tertarik untuk memelihara atau sekadar mengagumi keindahan ayam Pelung, keberadaannya menawarkan pengalaman yang unik dan memuaskan. Sang raja kandang ini terus menghiasi lanskap peternakan Indonesia dengan pesonanya yang tak lekang oleh waktu.