Autoklaf kompor, sering juga disebut autoklaf portabel atau autoklaf non-listrik, adalah perangkat sterilisasi yang mengandalkan panas uap bertekanan tinggi yang dihasilkan dari sumber panas eksternal, umumnya kompor gas atau kompor minyak tanah. Berbeda dengan autoklaf listrik yang mandiri, alat ini sangat populer di daerah terpencil, klinik kecil, atau laboratorium dengan keterbatasan infrastruktur listrik yang stabil. Prinsip kerjanya didasarkan pada kemampuan uap jenuh bertekanan tinggi untuk menembus material biologis dan mematikan mikroorganisme, termasuk spora yang resisten, pada suhu di atas titik didih air normal (100°C).
Desainnya umumnya terdiri dari wadah bertekanan (bejana), penutup yang kedap udara dengan katup pengaman (safety valve), dan indikator tekanan/suhu. Kemampuannya mencapai suhu antara 121°C hingga 134°C menjadikannya alat vital dalam sterilisasi instrumen medis, peralatan laboratorium, dan media kultur.
Keunggulan utama autoklaf kompor terletak pada efisiensi biaya operasional dan ketahanannya (durability). Karena tidak memerlukan daya listrik, alat ini tetap berfungsi meski terjadi pemadaman listrik. Proses sterilisasi standar biasanya membutuhkan waktu 15 hingga 30 menit pada tekanan 15 psi (sekitar 121°C) setelah tekanan tercapai.
Prosesnya dimulai dengan mengisi dasar autoklaf dengan air secukupnya (pastikan tidak menyentuh keranjang instrumen). Setelah instrumen dimasukkan dan wadah ditutup rapat, kompor dinyalakan. Air akan mendidih, menghasilkan uap yang terperangkap, sehingga tekanan di dalam bejana meningkat. Peningkatan tekanan ini secara langsung meningkatkan titik didih air, memungkinkan suhu mencapai level yang mematikan bagi patogen. Katup pengaman berperan krusial untuk memastikan tekanan tidak melebihi batas aman.
Alat ini memerlukan pemahaman yang baik tentang fisika dasar agar proses sterilisasi berhasil. Penggunaan yang salah, seperti tekanan yang tidak memadai atau waktu pemanasan yang terlalu singkat, dapat menyebabkan kegagalan sterilisasi.
Penggunaan autoklaf kompor harus mengikuti prosedur ketat untuk menjamin keamanan dan efektivitas. Berikut adalah langkah-langkah operasional yang penting:
Meskipun dirancang tangguh, pemeliharaan rutin sangat penting. Kerusakan pada gasket (segel karet) adalah masalah umum; gasket yang retak atau keras harus diganti agar segel tekanan tetap optimal. Kebocoran pada katup pengaman juga harus segera diperbaiki.
Setelah penggunaan, autoklaf kompor harus dibilas dan dikeringkan untuk mencegah korosi internal, terutama jika menggunakan air keran biasa yang mengandung mineral. Penggunaan bahan kimia pembersih yang keras harus dihindari karena dapat merusak logam bejana dan mengurangi umur pakainya. Perawatan yang baik memastikan bahwa autoklaf kompor tetap menjadi solusi sterilisasi yang andal dalam jangka panjang.