Audit utang usaha merupakan salah satu prosedur krusial dalam proses audit laporan keuangan suatu entitas. Utang usaha, atau sering disebut sebagai *accounts payable*, merepresentasikan kewajiban perusahaan kepada pemasok atas barang atau jasa yang telah diterima namun belum dibayar. Integritas saldo utang usaha sangat penting karena kesalahan pencatatan dapat memengaruhi secara signifikan posisi likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas perusahaan.
Tujuan utama audit utang usaha adalah untuk memastikan bahwa semua kewajiban yang tercatat benar-benar ada (keberadaan/existence), telah dicatat secara akurat (penilaian/valuation), serta telah dicatat pada periode akuntansi yang tepat (hak dan kewajiban/rights and obligations). Kegagalan dalam mengaudit bagian ini berpotensi menyebabkan penyajian laporan keuangan yang menyesatkan. Misalnya, jika utang diremehkan, posisi keuangan perusahaan tampak lebih sehat daripada kenyataannya, sementara jika utang dibesar-besarkan, hal ini bisa menjadi indikasi potensi manipulasi atau kelemahan pengendalian internal.
Auditor profesional mengikuti serangkaian langkah sistematis untuk memverifikasi saldo utang usaha. Prosedur ini dirancang untuk menguji asersi manajemen terkait saldo tersebut.
Pengujian utang yang tidak tercatat adalah salah satu area risiko tertinggi. Auditor biasanya akan melakukan inspeksi terhadap faktur-faktur penerimaan barang (tertanggal sebelum akhir tahun) yang dibayar setelah akhir tahun. Jika faktur tersebut mencantumkan tanggal penerimaan sebelum akhir tahun, tetapi belum tercatat sebagai utang, auditor akan meminta jurnal penyesuaian untuk memasukkannya. Hal ini mencegah perusahaan "menggeser" beban ke periode berikutnya untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi pada periode berjalan.
Di era digital, auditor semakin mengandalkan teknologi analisis data (seperti Data Analytics) untuk menguji seluruh populasi transaksi utang usaha, bukan hanya sampel. Penggunaan perangkat lunak memungkinkan identifikasi anomali, transaksi yang tidak biasa, atau pola pembayaran yang berpotensi menandakan adanya masalah pengendalian atau bahkan kecurangan, jauh lebih efisien dibandingkan pengujian manual tradisional. Hal ini meningkatkan kedalaman dan cakupan audit secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, audit utang usaha bukan sekadar verifikasi angka di neraca. Ini adalah pemeriksaan mendalam terhadap siklus pengadaan, penerimaan, dan pembayaran yang merupakan jantung operasional perusahaan. Keakuratan dan kelengkapan utang usaha secara langsung memengaruhi kepercayaan publik terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.