Simbol: Cl | Nomor Atom: 17 | Massa Atom Relatif: 35.45 u
Atom klor (Chlorine) adalah salah satu unsur penting dalam tabel periodik yang memiliki peran krusial, baik dalam konteks kimia industri maupun biologi kehidupan sehari-hari. Sebagai anggota dari Golongan 17 (Halogen), atom klor memiliki karakteristik reaktivitas yang khas, menjadikannya fondasi bagi berbagai senyawa esensial.
Atom klor memiliki nomor atom 17. Ini berarti inti atom klor mengandung 17 proton. Dalam keadaan netral, atom ini juga memiliki 17 elektron. Konfigurasi elektron klor adalah $1s^2 2s^2 2p^6 3s^2 3p^5$.
Struktur kulit elektronnya terbagi menjadi tiga lapisan utama: kulit pertama (K) terisi 2 elektron, kulit kedua (L) terisi 8 elektron, dan kulit terluar (M) terisi 7 elektron. Fakta bahwa kulit valensi klor hanya kekurangan satu elektron untuk mencapai konfigurasi oktet yang stabil (seperti gas mulia Argon) menjelaskan mengapa klor sangat reaktif. Atom klor cenderung meraih satu elektron dari atom lain untuk membentuk ion klorida ($Cl^-$), atau berbagi elektron melalui ikatan kovalen.
Representasi sederhana struktur atom Klor (17 Proton, 17 Elektron).
Dalam kondisi standar, klor tidak ditemukan sebagai atom tunggal melainkan sebagai molekul diatomik, yaitu gas klor ($\text{Cl}_2$). Gas ini memiliki ciri khas berwarna kuning kehijauan dan berbau menyengat, bahkan pada konsentrasi sangat rendah. Atom klor memiliki elektronegativitas yang sangat tinggi (hanya kalah dari Fluorin), yang menunjukkan kuatnya kecenderungan atom ini untuk menarik elektron dalam ikatan kimia.
Sebagai halogen, klor bersifat oksidator kuat. Dalam reaksi kimia, atom klor selalu berperan menerima elektron. Reaktivitas tinggi ini memungkinkan klor untuk membentuk senyawa dengan hampir semua unsur lain di tabel periodik, kecuali gas mulia yang sangat inert.
Meskipun gas klor murni berbahaya bagi kehidupan, atom klor adalah komponen vital dalam banyak zat yang kita gunakan setiap hari. Ketika klor berikatan dengan unsur lain, sifat toksiknya seringkali berkurang atau berubah menjadi fungsi yang spesifik.
Ini adalah senyawa klor yang paling dikenal. Dalam $\text{NaCl}$, atom klor telah menerima satu elektron, menjadi ion $\text{Cl}^-$, dan berikatan secara ionik dengan ion natrium ($\text{Na}^+$). Senyawa ini esensial bagi fungsi saraf dan keseimbangan cairan dalam tubuh makhluk hidup.
Natrium hipoklorit ($\text{NaClO}$), bahan aktif dalam pemutih rumah tangga, memanfaatkan kemampuan atom klor untuk membentuk ion hipoklorit. Ion ini adalah agen pengoksidasi kuat yang efektif membunuh bakteri dan mikroorganisme penyebab penyakit, menjadikannya alat sanitasi penting.
Atom klor dapat menggantikan atom hidrogen dalam senyawa organik. Walaupun beberapa senyawa ini (seperti CFCs) telah dihentikan penggunaannya karena dampak lingkungan, banyak senyawa klorinasi seperti PVC (Polivinil Klorida) dan berbagai pestisida tetap penting dalam industri modern.
Di dalam sistem biologis, atom klor hadir sebagai ion klorida ($\text{Cl}^-$). Peran utamanya adalah sebagai elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler. Konsentrasi ion klorida sangat penting untuk menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan pH darah. Selain itu, ion klorida berperan dalam pembentukan asam lambung (asam klorida, $\text{HCl}$), yang diperlukan untuk pencernaan makanan.
Kesimpulannya, atom klor, dengan tujuh elektron valensi yang membuatnya haus akan satu elektron lagi, adalah aktor kimia yang sangat dinamis. Dari pembentukan garam sederhana hingga perannya dalam proses industri kompleks dan menjaga homeostasis tubuh, kehadiran atom klor sangatlah fundamental bagi kimia dan kehidupan di Bumi.