Diagram model kulit atom Fluor (F)
Unsur atom fluor, dilambangkan dengan F, adalah anggota paling ringan dari golongan halogen (Grup 17) dalam tabel periodik. Meskipun memiliki nomor atom 9 dan massa atom relatif sekitar 19, kekuatan sesungguhnya dari unsur ini terletak pada reaktivitasnya yang luar biasa. Fluor adalah unsur yang paling elektronegatif dari semua unsur yang diketahui, sebuah karakteristik yang mendefinisikan hampir semua sifat kimianya.
Fluor murni (F₂) adalah gas dwiatomik yang sangat beracun, berwarna kuning pucat kehijauan, dan bersifat sangat korosif. Karena elektronegativitasnya yang ekstrem (skor 3.98 pada skala Pauling), fluor memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk menarik elektron dari unsur lain. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia Neon (Ne), atom fluor hanya membutuhkan satu elektron tambahan untuk mengisi kulit valensinya yang berisi tujuh elektron. Kebutuhan akan elektron tunggal inilah yang menjadikannya 'pemburu' elektron ulung di dunia kimia.
Elektronegativitas adalah kemampuan suatu atom untuk menarik pasangan elektron dalam ikatan kimia. Dalam konteks ini, atom fluor berada di puncak grafik. Semua reaksi yang melibatkan fluor cenderung bersifat eksotermik (melepaskan panas) dan seringkali sangat hebat. Fluor dapat bereaksi langsung dengan hampir semua unsur lain, termasuk gas mulia yang dikenal inert seperti Xenon dan Kripton, meskipun reaksi dengan gas mulia memerlukan kondisi yang sangat terkontrol.
Senyawa yang dibentuk oleh fluor sering disebut sebagai fluorida. Dalam senyawa ini, fluor hampir selalu memiliki bilangan oksidasi -1. Ikatan yang terbentuk antara fluor dan unsur lain (kecuali oksigen dan beberapa gas mulia dalam keadaan teroksidasi) cenderung sangat kuat dan pendek, menghasilkan senyawa dengan stabilitas termal yang tinggi, seperti pada polimer teflon (PTFE). Sifat ikatan yang kuat ini sangat bermanfaat dalam aplikasi industri.
Meskipun fluor murni sangat berbahaya, senyawa berbasis fluor memiliki peran vital dalam teknologi modern dan kesehatan.
Menangani atom fluor dan senyawa fluorida memerlukan kehati-hatian ekstrem. Paparan langsung terhadap gas fluor dapat menyebabkan luka bakar kimia yang parah dan kerusakan paru-paru yang fatal. Dalam skala industri, produksi dan penanganan gas fluor memerlukan peralatan khusus yang tahan terhadap korosi dan prosedur keamanan yang ketat.
Secara keseluruhan, atom fluor mewakili batas ekstrem dalam kimia periodik—sebuah unsur dengan hasrat tak tertandingi untuk mendapatkan elektron. Reaktivitasnya yang tinggi menjadikannya tantangan besar bagi para ahli kimia, tetapi sifat unik dari senyawa fluorida yang dihasilkannya telah memberikan kontribusi yang tidak tergantikan pada berbagai sektor teknologi dan kesehatan masyarakat.