Asam asetat glasial (Glacial Acetic Acid) adalah istilah yang merujuk pada asam asetat (CH₃COOH) murni dalam bentuk yang hampir bebas air. Nama "glasial" berasal dari kemampuannya untuk membeku menjadi kristal mirip es pada suhu sedikit di bawah suhu kamar, yaitu sekitar 16.6 °C (61.9 °F). Ketika membeku, zat ini terlihat seperti formasi es atau glasial, sehingga memunculkan namanya yang khas.
Secara kimia, asam asetat adalah asam karboksilat paling sederhana setelah asam format. Ketika didapatkan dalam bentuk cairan murni (atau konsentrasi di atas 99.8%), ia dikategorikan sebagai asam glasial. Meskipun sering diasosiasikan dengan cuka dapur yang hanya mengandung sekitar 4% hingga 8% asam asetat, asam glasial adalah zat kimia industri yang jauh lebih pekat dan memiliki sifat yang sangat berbeda dalam hal korosivitas dan reaktivitas.
Meskipun bersifat korosif, asam glasial memiliki peran vital dalam berbagai sektor industri karena kemurniannya yang tinggi. Salah satu aplikasi terbesar adalah sebagai bahan baku dalam produksi senyawa kimia lain. Ia digunakan secara ekstensif dalam sintesis vinil asetat monomer (VAM), prekursor utama untuk membuat polivinil asetat (PVA) dan polivinil alkohol (PVOH), yang digunakan dalam perekat, cat, dan tekstil.
Selain itu, asam glasial digunakan dalam pembuatan anhidrida asetat, yang sangat penting dalam produksi serat selulosa asetat (untuk kain dan filter rokok) dan obat-obatan seperti aspirin (asam asetilsalisilat). Dalam industri farmasi, asam asetat dengan kemurnian tinggi ini juga digunakan sebagai pelarut atau agen pengatur pH.
Di laboratorium dan lingkungan medis, asam glasial juga berfungsi sebagai agen dehidrasi kuat. Misalnya, dalam histologi, asam asetat pekat digunakan untuk fiksasi jaringan tertentu atau dalam prosedur diagnostik untuk mengidentifikasi lesi tertentu, karena kemampuannya memicu koagulasi protein.
Penting untuk ditekankan bahwa tidak semua asam asetat adalah asam glasial. Cuka yang kita gunakan sehari-hari adalah larutan encer. Perbedaan utama terletak pada konsentrasi dan sifat fisiknya. Cuka bersifat aman untuk dikonsumsi dalam batas wajar karena konsentrasinya yang rendah. Sebaliknya, asam glasial (di atas 99%) adalah cairan yang sangat berbahaya.
Ketika suhu turun di bawah 16.6°C, asam glasial mengkristal menjadi bentuk padat seperti es. Ketika dipanaskan kembali, kristal tersebut meleleh kembali menjadi cairan asam yang sangat pekat. Sifat ini menuntut penanganan khusus dalam penyimpanan dan transportasi untuk menjaga kondisinya tetap cair saat diperlukan dalam proses kimia.
Penanganan asam asetat glasial memerlukan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, termasuk sarung tangan tahan bahan kimia (nitril atau butil), pelindung mata penuh (goggles), dan pakaian pelindung. Bekerja harus dilakukan di bawah sungkup asap (fume hood) yang berfungsi baik untuk menghindari inhalasi uap yang berpotensi merusak paru-paru.
Jika terjadi tumpahan, netralisasi harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan zat basa lemah seperti natrium bikarbonat (soda kue) dalam jumlah besar sebelum dibersihkan. Karena sifatnya yang mudah terbakar pada suhu tinggi, penyimpanan harus jauh dari sumber api dan panas. Kepatuhan ketat terhadap Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) sangat diperlukan untuk memitigasi risiko paparan.