Gambar ilustrasi nutrisi esensial.
Asam folat, yang juga dikenal sebagai Vitamin B9, adalah salah satu vitamin B kompleks yang larut dalam air. Nama "folat" sendiri berasal dari kata Latin "folium" yang berarti daun, mengingat sumber alaminya yang melimpah pada sayuran hijau. Dalam konteks suplemen dan fortifikasi makanan, bentuk sintetiknya yang umum digunakan adalah asam folat. Vitamin ini memainkan peran krusial dalam sintesis DNA, perbaikan sel, dan pembentukan sel darah merah. Tanpa asupan folat yang cukup, proses pembelahan dan pertumbuhan sel akan terganggu, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama anemia megaloblastik.
Interaksi asam folat dengan vitamin B lainnya, khususnya B12 dan B6, sangat penting untuk metabolisme homosistein. Kadar homosistein yang tinggi dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, peran triple B vitamin ini dalam menjaga kesehatan jantung tidak bisa diabaikan.
Sumber makanan kaya folat alami meliputi sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, kangkung, dan brokoli. Selain itu, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan beberapa buah jeruk juga mengandung folat yang signifikan. Namun, karena folat mudah rusak oleh panas, proses memasak yang berlebihan dapat mengurangi kandungan gizinya secara substansial.
Inilah sebabnya mengapa fortifikasi makanan (penambahan asam folat ke dalam produk seperti tepung terigu dan sereal) menjadi kebijakan kesehatan masyarakat penting di banyak negara. Meskipun begitu, kebutuhan spesifik sering kali memerlukan suplementasi, terutama pada kelompok rentan. Informasi mengenai "asam folat wikipedia" sering merujuk pada kebutuhan mendesak pada masa kehamilan.
Peran asam folat yang paling dikenal luas adalah dukungannya terhadap kesehatan ibu hamil dan janin. Asupan folat yang cukup sebelum dan selama awal kehamilan sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf (Neural Tube Defects/NTDs) pada bayi baru lahir. NTDs, seperti spina bifida dan anencephaly, terjadi sangat awal dalam perkembangan janin, seringkali sebelum seorang wanita menyadari bahwa ia hamil.
Para ahli kesehatan merekomendasikan wanita usia subur yang berencana hamil untuk mulai mengonsumsi suplemen asam folat minimal 400 mikrogram (mcg) per hari, setidaknya sebulan sebelum pembuahan, dan dilanjutkan hingga tiga bulan pertama kehamilan. Kebutuhan ini meningkat seiring kemajuan kehamilan karena peningkatan volume darah dan kebutuhan pembelahan sel janin yang cepat.
Selain perannya dalam perkembangan janin, asam folat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan umum: