Ilustrasi visualisasi kebutuhan nutrisi.
Di tengah maraknya program penurunan berat badan dan pencarian suplemen ajaib, beberapa mitos seputar nutrisi sering kali menjadi perbincangan hangat. Salah satu yang kerap muncul dan menimbulkan kebingungan adalah anggapan bahwa mengonsumsi asam folat bikin gendut. Banyak orang, terutama wanita yang sedang hamil atau berencana hamil, menjadi khawatir ketika melihat label asam folat pada suplemen atau makanan yang dikonsumsi.
Lalu, sejauh mana kebenaran klaim tersebut? Apakah vitamin B9 ini benar-benar merupakan kambing hitam dalam kenaikan berat badan yang tidak diinginkan?
Asam folat, atau Folat (Vitamin B9), adalah nutrisi esensial yang larut dalam air. Fungsinya sangat vital bagi tubuh. Ia berperan penting dalam sintesis DNA, pembelahan sel yang cepat, dan pembentukan sel darah merah. Bagi ibu hamil, asupan asam folat yang cukup sangat krusial untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin, seperti spina bifida.
Secara alami, asam folat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau gelap (seperti bayam dan brokoli), kacang-kacangan, dan buah jeruk. Namun, karena sering kali sulit tercukupi hanya dari makanan, banyak produk makanan (seperti sereal dan tepung) difortifikasi, dan suplemen wajib diberikan.
Inti dari mitos bahwa asam folat bikin gendut terletak pada cara kerja vitamin ini dalam tubuh. Asam folat adalah vitamin, bukan makronutrien seperti karbohidrat, protein, atau lemak. Vitamin tidak mengandung kalori. Untuk menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan, suatu zat harus mengandung energi (kalori).
Secara ilmiah, tidak ada mekanisme biologis yang menunjukkan bahwa konsumsi asam folat dosis normal (baik dari makanan maupun suplemen) secara langsung menyebabkan penambahan lemak tubuh.
Lalu, mengapa mitos ini beredar? Ada beberapa kemungkinan penjelasan yang sering disalahartikan:
Paradoksnya, beberapa penelitian justru menunjukkan peran positif folat dalam menjaga keseimbangan berat badan, meskipun bukan sebagai obat pelangsing.
Folat sangat penting untuk fungsi hati dan metabolisme yang sehat. Ketika tubuh kekurangan folat, proses metabolisme dapat terganggu, yang secara tidak langsung bisa memengaruhi bagaimana tubuh memproses energi. Jika seseorang mengalami defisiensi folat yang parah, kondisi ini dapat memicu kelelahan ekstrem, yang mungkin menyebabkan penurunan aktivitas fisik, dan akhirnya berujung pada penambahan berat badan.
Oleh karena itu, memastikan kecukupan asam folat bikin gendut adalah kekhawatiran yang tidak berdasar. Justru, memastikan kadar folat tetap optimal mendukung metabolisme berjalan efisien.
Meskipun asam folat tidak membuat gemuk, konsumsi suplemen secara berlebihan (dosis sangat tinggi di luar batas aman) selalu harus dihindari dan dikonsultasikan dengan dokter.
Bahaya utama dari kelebihan folat adalah kemampuannya untuk menutupi gejala defisiensi Vitamin B12. Kekurangan B12 yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen. Namun, ini jarang terjadi hanya dari suplemen multivitamin standar.
Mitos bahwa asam folat bikin gendut adalah tidak benar dan tidak didukung oleh ilmu nutrisi. Asam folat adalah vitamin esensial tanpa kalori yang mendukung fungsi seluler kritis. Jika Anda mengalami kenaikan berat badan saat mengonsumsi suplemen asam folat, fokuslah pada evaluasi total asupan kalori harian Anda, kualitas diet secara keseluruhan, dan tingkat aktivitas fisik, bukan menyalahkan vitamin B9 ini.
Konsumsi asam folat sesuai dosis anjuran, terutama jika Anda sedang merencanakan kehamilan, adalah tindakan preventif yang sangat penting untuk kesehatan Anda dan janin.