Sterilisasi adalah proses krusial, terutama dalam lingkungan medis, laboratorium, dan industri tertentu, untuk menghilangkan semua bentuk mikroorganisme, termasuk spora bakteri yang paling resisten. Salah satu metode sterilisasi yang paling efektif, andal, dan umum digunakan adalah sterilisasi uap bertekanan tinggi menggunakan autoklaf.
Autoklaf bekerja berdasarkan prinsip pemanasan alat dengan uap air jenuh di bawah tekanan tinggi. Suhu tinggi (umumnya 121°C atau 134°C) yang dicapai selama periode waktu tertentu memastikan penetrasi panas yang merata ke seluruh permukaan alat, membunuh mikroorganisme secara efisien. Namun, tidak semua alat dapat dimasukkan ke dalam autoklaf; pemilihan material yang tepat sangat menentukan keberhasilan proses sterilisasi tanpa merusak instrumen.
Ilustrasi proses sterilisasi uap dalam autoklaf.
Alat yang ideal untuk sterilisasi autoklaf harus terbuat dari material yang tahan terhadap suhu tinggi (di atas 121°C) dan kelembaban tanpa mengalami korosi, pelelehan, atau perubahan bentuk signifikan. Secara umum, alat-alat ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Ini adalah kategori utama alat yang memerlukan sterilisasi tinggi. Instrumen yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) adalah yang paling umum diolah dengan autoklaf.
Kaca borosilikat adalah material yang sangat tahan terhadap perubahan suhu mendadak (thermal shock) yang terjadi dalam siklus autoklaf, menjadikannya pilihan utama.
Bahan-bahan yang terbuat dari katun atau campuran serat sintetis tertentu yang tahan panas dapat disterilkan untuk keperluan bedah.
Beberapa item yang awalnya dirancang sekali pakai mungkin dapat disterilkan ulang jika materialnya mendukung dan dikemas dengan benar.
Meskipun autoklaf sangat efektif, penting untuk mengenali alat apa yang TIDAK boleh dimasukkan, karena uap bertekanan dapat merusaknya.
Untuk memastikan efektivitas sterilisasi pada alat yang dapat disterilkan dengan autoklaf, diperlukan penggunaan indikator kimia atau biologis. Indikator ini diletakkan bersama alat untuk memverifikasi bahwa suhu, waktu, dan tekanan yang diperlukan telah tercapai secara memadai, menjamin keamanan pasien dan integritas hasil penelitian.